Pengadilan Agama Surakarta menggelar rapat koordinasi yang sekaligus dirangkai dengan evaluasi kerja akhir tahun demi perbaikan serta kemajuan Pangadilan Agama Surakarta mendatang  pada Selasa, (17/12/2019). Kegiatan ini diselenggarakan di ruang sidang 2 (dua) Pengadilan Agama Surakarta pada pukul 14.00 WIB. Dalam rapat tersebut dihadiri oleh seluruh elemen pegawai Pengadilan Agama Surakarta yang terdiri dari Ketua, para Hakim, Pejabat Kepaniteraan, Pejabat Kesekretariatan, Fungsional Umum dan Tenaga Kontrak.

Acara tersebut dimulai dengan pelaporan kinerja tiap-tiap bidang, baik di tingkat Hakim, Kepaniteraan dan Kesekretaritan. Dalam evaluasinya, Ketua Pengadilan Agama Surakarta Dr. Drs. Muhlas, S.H., M.H. menyampaikan bahwa “saya mengapresiasi atas kerja keras dan pencapaian Bapak/Ibu sekalian hingga akhir tahun ini, namun jangan berhenti sampai sini. Harus terus ditingkatkan, sehingga setiap hari terus mengalami peningkatan, jangan sampai stagnan, tebih lebih nilainya menurun. Kata kuncinya adalah menjaga kekompakan dan jalin komunikasi antar sesama rekan kerja dengan bagus”, ungkap Ketua.

Ketua juga menambahkan bahwa “para pegawai harus bekerja secara maksimal, karena kinerja pegawai baik di bidang Hakim, Kepaniteraan dan Kesekretariatan dapat dimonitor melalui aplikasi SIMKERJA oleh atasan masing-masing. Siapa yang bekerja yang tidak maksimal akan terlihat dalam laporan SIMKERJA”, tambah Ketua.

Pengadilan Agama Surakarta mempunyai aplikasi inovasi unggulan, salah satunya adalah SIMKERJA. Aplikasi ini berfungsi untuk memonitor kinerja pegawai. Melalui aplikasi ini, kinerja pegawai dapat terlaporkan setiap saat, dengan demikian atasan dapat lebih efektif dalam hal pengawasan pada bawahannya.

Ketua juga menyampaikan bahwa, “dalam rangka peningkatan profesionalisme kinerja, seluruh pegawai yang berhubungan dengan keperkaraan wajib menguasai e-litigasi”, imbuh Ketua.

Menutup kegiatan tersebut, Ketua menyampaikan bahwa “selama ini, dunia peradilan terus berbenah untuk menuju peradilan yang modern, diantaranya dengan melahirkan aplikasi e-court, e-litigasi dan kedepan terus akan dimunculkan aplikasi-aplikasi tambahan lainnya. Dengan munculnya berbagai aplikasi ini bukan bermaksud untuk mempermudah perceraian, akan tetapi hanya sekedar untuk mempermudah aksesnya saja. Dengan sistem e-court dan e-litigasi maka akan semakin mudah mewujudkan asas peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Adapun mengenai bobot kualitasnya masih tetap sama saja, yaitu perceraian asasnya tetap dipersulit sebagaimana amanat undang-undang”, tutup Ketua. (Adm/Yus)