Senyum Ikhlas Sedekah Ringan
Senyum adalah bagaimana kita mengekspresikan rasa yang kita alami kepada seseorang. Bentuk dari kelembutan hati dan wujud dari cahaya hidayah sunnah dalam menghadapi kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, senyum juga merupakan tanda mulianya akhlak seseorang. Apalagi, akhlak yang mulia merupakan amalan baik nan istimewa dengan timbangan yang berat di sisi Allah SWT karena senyum juga merupakan salah satu bukti keimanan dan ketakwaan seseorang ketika seseorang tersebut mendapatkan ujian dari Allah SWT. Ketika ayat-ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan (lakon bahasa Jawa berarti menghadapi kematian) ditambah, senyum merupakan jenis sedekah paling ringan yang bisa memberatkan timbangan pahala kita nanti. Seperti yang disampaikan segenap Keluarga Besar Pengadilan Agama Surakarta Turut berduka, selamat jalan Bapak Bj. Habibie Presiden RI ke-3 dengan senyuman ringan dalam Islam.
Senyum itu dalam bahasa inggris lain smile, Tabasam, ibtisamah dalam bahasa Arab artinya menggerakkan bibir bawah dan atas untuk di perpanjang kekiri dan kekanan untuk mengekspresikan/mengungkapkan perasaan seseorang yang ada dalam hati :
Ada yang membagi menjadi 11 ma’na senyuman tetapi hanya 3 yang pokok :
1. Senyum karena suka/bahagia/senang;
2. Senyum karena menghina;
3. Senyum karena gila.
Senyum karena gila tak perlu dibahas disini, membahas senyum orang gila nanti jadi gila sendiri. Senyum karena menghina adalah suatu kesombongan penghinaan dengan senyuman biasanya ditujukan kepada orang yang mempunyai kekurangan, kesalahan baik berupa kurangan fisik maupun kekurangan materi ... kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Yang perlu kita perhatikan disini adalah senyum yang bernuansa bahagia baik bagi orang yang tersenyum maupun buat yang diajak tersenyum karena pada hakikatnya /sejatinya senyum itu ibadah bahkan shadaqah. Nabi kita Muhammad SAW pernah bersabda :
تَبَسُّمُكَ فِيْ وَجْهِ اَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya : “Senyummu pada wajah saudaramu adalah shadaqah”. (Sahih, H.R. Tirmidzi).
Dari apa yang diuraikan di atas memberi pelajaran kepada kita betapa utamanya kita berwajah manis dengan senyuman yang tulus terutama bagi saudara-saudara kita yang berposisi diujung tombak sebagai PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk benar-benar menerapakan 3 S (senyum, Sapa, Salam). Karena kantor kita ini bukanlah lembaga yang mengejar profit oriented berpandangan untuk mengejar keuntungan semata akan tetapi berprinsip “prime servis oriented” tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan/servise prima kepada para pencari keadilan.
Pengadilan Agama Surakarta juga bertujuan untuk menghilangkan atau satidak-tidaknya menguruangi kesedihan masalah rumah tangga yang dibawa dari rumah dari para pencari keadilan dengan memberikan pelayanan yang menyejukkan hati bukan malah menambah masalah dengan sikap dan wajah kita yang cemberut. Sedangkan tanda-tanda orang yang berakhlak mulia adalah orang yang dimalam hari selalu menangis di hadapan Allah karena dosa-dosanya dan di siang hari selalu tersenyum menebar wajah ceria kepada saudara-saudaranya. (Drs. H. Makmun, SH. MH.)