Dirjen Badilag Nasihati Cakim PA Surakarta agar Berlapang Dada
Surakarta׀pa-surakarta.go.id(18/9/2013)
Dirjen Badilag Purwosusilo menasihati para calon hakim (cakim) PA Surakarta agar berlapang dada dan ikhlas menerima penempatan tugas. Nasihat itu disampaikan Dirjen Badilag pada Rabu siang (18/9/2013) di sela-sela kegiatan Bimtek Kompetensi Calon Panitera Pengganti yang diselenggarakan Badilag di The Sunan Hotel Solo.
Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan Ditjen Badilag itu menginformasikan bahwa Keputusan Presiden (Keppres) tentang pengangkatan cakim PA Angkatan VI menjadi hakim sudah turun dan akan segera ditindaklanjuti dengan rapat TPM. “Insyaallah, dalam bulan September 2013 ini sudah selesai dan siap berangkat ke tempat tugas,” ujarnya.
Dirjen Purwosusilo menegaskan bahwa untuk menentukan tempat tugas, yang dijadikan patokan adalah ranking. “Seperti yang seringkali saya sampaikan saat diklat, ranking sangat menentukan. Badilag tinggal melihat PA mana saja yang kekurangan hakim, lalu menentukan posisi cakim di PA mana berdasarkan ranking,” jelasnya.
Untuk diketahui, di PA Surakarta terdapat 10 cakim yang magang sejak 11 April 2011. Mereka adalah Achmad Iftauddin (asal Demak), Abu Jahid Darsoatmojo (asal Sleman), Fahmi Hamzah Rifai (asal Klaten), Fahrurrozi (asal Pati), Abdul Rahman (asal Makassar), Ranie Sayulina (asal Aceh), Ummu R. Siregar (asal Kupang), Fadhilah Halim (asal Medan), Ita Qonita (asal Sleman) dan Nidaul Husni (asal Bukittinggi).
Dalam pertemuan di ruang tamu kamar hotel, Dirjen Purwosusilo sempat menanyakan dari mana asal masing-masing cakim. “Saya dari Aceh, Pak. Berhubung belum berkeluarga, saya ingin menemukan jodoh di Aceh saja,” kata Ranie Sayulina sambil senyum-senyum kecil.
Menanggapi permintaan Ranie, Pejabat Eselon I kelahiran Pacitan, 29 September 1954 itu mengatakan bahwa oleh karena cakim dari Jawa harus keluar Jawa, maka demi adilnya cakim dari luar Jawa tidak akan ditempatkan di kampung halamannya. “Misalnya orang Aceh, paling tidak ditempatkan di Sumatra Utara,” tambahnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Dirjen Purwosusilo berpesan kepada para cakim supaya tidak banding ketika ditempatkan di PA yang tidak sesuai dengan harapan. “Disyukuri saja dan ambil hikmahnya! Sejauh-jauhnya tempat tugas, tetap masih Indonesia juga. Justru di tempat yang jauh dan baru sama sekali, akan menambah pengalaman dan memperkaya wawasan,” pesannya. (fahr)