KESAKTIAN PANCASILA
UPACARA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA
Surakarta, 01 Oktober 2018
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila membuka kembali memori kita akan peristiwa sadis yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 yaitu Gerakan 30S PKI. Peristiwa ini melukai kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan berdasarkan Pancasila. PKI menculik dan menyiksa bahkan membunuh jenderal-jenderal TNI kemudian memasukkan jasad mereka di sebuah sumur yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Kekejaman PKI ini bahkan sampai menggugurkan nyawa seorang anak kecil, Ade Irma Suryani, putri jenderal A.H. Nasution. Gerakan yang dipimpin DN. Aidit ini memiliki tujuan merubah Pancasila sebagai dasar negara menjadi Paham Komunis.
Namun atas inisiatif panglima Kostrad pada waktu itu, yaitu Jenderal Soeharto, seesokan paginya pada tanggal 1 Oktober 2018 Gerakan 30S PKI ini dapat dilumpuhkan. Pancasila yang mengalir dalam darah seluruh bangsa Indonesia membuktikan kesaktiannya, sampai saat ini pun Pancasila masih menjadi dasar negara kita. Namun sebagai bangsa Indonesia kita jangan lengah, karena pada masa sekarang paham-paham komunis bisa saja merusak bangsa kita dari segala arah, tidak harus melalui gerakan nyata atau peperangan, namun dapat berupa doktrin-doktrin halus melalui media sosial dan media eletronik. Dengan semangat peringatan Hari Kesaktian Pancasila mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap paham komunikasi demi anak cucu kita dimasa depan. NKRI harga mati.