Tim Menpan-RB Survei Kesiapan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi PA Surakarta
Upacara penyambutan dimulai di halaman kantor tepat saat Tim datang dan turun dari mobil yang didampingi bapak Ketua PN Surakarta, Krosbin Lumban Gaol, S.H., M.H. Tim memang mengunjungi PN Surakarta terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai ke Pengadilan Agama Surakarta. Dengan mengalungkan selendang bermotif Batik Solo, Ketua Pengadilan Agama Surakarta menyambut sekaligus mempersilahkan Tim yang berjumlah 5 orang ini untuk masuk.
Tim Menpan RB dan Pimpinan PA Surakarta membahas perkembangan e-court
Pada kesempatan tersebut, sembari memeriksa ruangan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Pengadilan Agama Surakarta, Tim Menpan dan Pimpinan PA Surakarta berbincang mengenai perkembangan e-court. Ketua PA Surakarta mengungkapkan bahwa “program e-court sebenarnya memberikan dampak yang sangat positif bagi percepatan modernisasi dunia peradilan. Hanya saja untuk saat ini penggunanya masih didominasi oleh advokat. Sedangkan masyarakat pencari keadilan pada umumnya yang belum menggunakan jasa advokat, belum ada yang menggunakan e-court. Namun demikian, kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat. Setiap para pencari keadilan yang datang, kami terus berikan penjelasan terkait program e-court melalui meja informasi", ungkap Ketua.
Tim Menpan RB sedang memeriksa ruang bermain anak
Dari ruang pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), Tim Menpan bergeser untuk mengkroscek ruang bermain anak. Pada kesempatan tersebut Panitera Pengadilan Surakarta menjelaskan bahwa “ruang bermain anak ini berfungsi sebagai ruang tunggu anak sembari menunggu berjalannya sidang orang tuanya yang sedang berperkara supaya tidak mengganggu jalannya sidang, ruang ini terbukti sangat membantu proses kelancaran sidang”, jelas Heryanta.
(Tim Menpan-RB memeriksa inovasi box set sebagai ruang penyimpan berkas perkara)
Setelah memeriksa ruang bermain anak, Tim Menpan-RB mengecek ruang kepaniteraan. Di ruang kepaniteraan ini ternyata terdapat ruang-ruang yang membuat Tim Menpan-RB terkejut. Bagaimana tidak, ruang yang sangat sempit tersebut dipaksa untuk menampung arsip-arsip perkara yang bergejubel, sehingga dinding-dinding disulap menjadi box set yang sangat bermanfaat untuk menyimpan arsip perkara.
(Tim Menpan-RB memeriksa beberapa aplikasi inovasi terbaru PA Surakarta)
Begitu selesai memeriksa inovasi pemanfaatan ruang untuk arsip perkara, kemudian Tim Menpa-RB bergeser menelisik tiap-tiap meja di kepaniteraan. Di ruang kepaniteraan ini Tim Menpan disuguhi dengan berbagai varian inovasi aplikasi keperkaraan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua PA Surakarta menuturkan bahwa di PA Surakarta telah banyak membuat aplikasi inovasi control jalannya kinerja aparatur peradilan.
“Alhamdulilah, sebagai upaya totalitas mendukung program Dirjen Badilag, kami di sini memanfaatkan aplikasi inovasi dalam rangka untuk mengontrol jalannya perkara, diantaranya adalah aplikasi SIMPERA, HIK dan SIMKERJA. Misalnya saja SIMPERA, aplikasi ini berfungsi untuk mengontrol putusan dari Ketua kepada majelis hakim. Bahwa putusan majelis hakim begitu sudah dibacakan wajib segera diupload. Nah, untuk mengetahui sudah diupload atau belum, kita dapat mengetahuinya melalui aplikasi ini. Bukan hanya untuk control upload putusan, tetapi melalui aplikasi ini Panitera juga dapat mengontrol kinerja Panitera Pengganti, apakah Panitera Pengganti sudah mengupload Berita Acara Sidang atau belum. Majelis hakim dan Panitera Pengganti tidak diperbolehkan pulang terlebih dahulu, meski sudah jam pulang, sebelum mereka mengupload putusan dan berita acara sidang, mengingat saat ini kita sudah menerapkan system One Day Minut One Day Publish demi merealisasikan asas peradilan cepat,” tutur Ketua dengan penuh semangat dan optimis.
Melanjutkan penuturan Ketua PA Surakarta. Panitera PA Surakarta menerangkan bahwa “selain SIMPERA, sebagaimana yang telah diterangkan Bapak Ketua tadi, kita juga memanfaatkan aplikasi yang dinamakan SIMKERJA. Aplikasi ini fungsinya untuk mengontrol putusan yang telah berkekuatan hukum tetap. Melalui aplikasi ini pula, kita dapat mengontrol berkas yang akan dimasukkan ke dalam arsip perkara. Selain itu, aplikasi ini juga dapat mengontrol apakah panggilan delegasi (tabayun) sudah dilaksanakan oleh jurusita atau belum. Jurusita dapat langsung melakukan print out bila menerima panggilan delegasi dari Pengadilan Agama lain, karena SIMKERJA dapat langsung terintegrasi dengan SIPP,” terang Panitera.
Pengadilan Agama Surakarta juga mempunyai aplikasi HIK, aplikasi ini dapat membantu para pencari keadilan dalam hal mengambil antrian sidang. Jadi para pihak tidak perlu terburu-buru pergi ke Pengadilan untuk ambil antrian sidang. Mereka cukup menggunakan aplikasi ini dengan cara online melalui HP android. Dengan aplikasi ini, jurusita menjadi sangat terbantu, karena begitu sidang selesai, panitera pengganti dalam ruang sidang wajib menginput panggilan. Sehingga jurusita tinggal print out saja bila ingin melakukan panggilan atau pemberitahuan dan hal ini dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan data para pihak yang dipanggil. Jadi mudahnya aplikasi yang kami tawarkan ini seluruhnya untuk melengkapi kekurang dari SIPP yang belum lengkap menunya”, tambah Panitera sembari menunjukkan tutorial penggunaan aplikasi inovasi.
Setelah melakukan penilaian di bagian kepaniteraan, Tim Menpan-RB kemudian melihat ruang hakim, Panitera Pengganti dan Kesekretariatan yang berada di lantai II Pengadilan Agama Surakarta. Proses penilaian berjalan cukup santai namun tetap serius, sesekali diiringi dengan canda tawa yang membuat penilaian ini nampak cair.
Setelah melakukan penilaian, Tim Menpan-RB berbincang-bincang di ruang Ketua dan dilanjut dengan ceremony penutupan serta foto bersama di depan halaman Pengadilan Agama Surakarta. (Adm/Yusron)